Selasa, 12 April 2016

RPP Perilaku Menyimpang Kelas X



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan      : SMA NEGERI 5 Padang
Kelas/Semester            : X/2
Progam                        : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran            : Sosiologi
Jumlah Pertemuan       : 1 kali (2x40 Menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan Nilai dan Norma dalam Proses    Pengembangan Kepribadian
Kompetensi Dasar     : Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial
Indikator                   
1.    Menjelaskan pengertian Perilaku Menyimpang
2.    Menjelaskan bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang
3.    Menjelaskan Sebab-sebab terjadinya Perilaku Menyimpang

Tujuan Pembelajaran          
1.    Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian Perilaku menyimpang menurut bahasa sendiri.
2.    Setelah melakukan tanya jawab diharapkan siswa dapat  menjelaskan bentuk-bentuk perilaku menyimpang
3.    Setelah melakukan tanya jawab diharapkan siswa dapat  menjelaskan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang




Materi Ajar
Fakta:
·         Andi menerobos lampu merah
Konsep:
·         Perilaku menyimpang
Prinsip:
·        Batasan perilaku menyimpang ditentukan oleh niai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat
·        Suatu perbuatan baru dapat dikatakan menyimpang apabila memenuhi persyaratan (defenisi) sebagai suatu bentuk penyimpangan

Metode Pembelajaran
a.       Pendekatan                 : Saintifik
b.      Model Pembelajaran   : Inqury
c.       Metode Pembelajaran : Ceramah dan Tanya Jawab
No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Karakter
1.
Pendahuluan
a.    Guru mengucapkan salam
b.   Melihat kondisi kelas
c.    Memeriksa kesiapan siswa
d.   Membaca do’a dan membaca Asma’ul Husna
e.    Mengecek kehadiran siswa
f.    Apersepsi
g.   Menjelaskan tujuan pembelajaran
h.   Menyampaikan cakupan materi
i.     Memberi motivasi
15 Menit

Mewujudkan manusia yang bertaqwa, berkepribadian, cerdas, mandiri dan kompetitif serta peduli lingkungan.


2.
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mendengarkan cerita stand up dari beberapa temannya tentang perilaku menyimpang yang pernah dilakukannya.
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
Mengeksplorasi
Guru melibatkan siswa bersama mencari informasi tentang pengertian perilaku menyimpang, bentuk-bentuk perilaku menyimpang dan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang melalui berbagai sumber yang relevan.
Mengasosiasi
Siswa memproses informasi yang telah didapatkan dari sumber-sumber yang ada.
Mengkomunikasi
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyampaikan informasi yang didapatnya.


60 Menit


3.
Penutup
a.       Guru memilih beberapa siswa untuk memberikan kesimpulan dari perilaku menyimpang
b.      Setelah itu guru menyempurnakan penyimpulan materi
c.       Guru menyampaikan sedikit materi untuk pertemuan selanjutnya
d.      Guru memberi tugas kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya
e.       Membaca do’a
f.       Guru mengakhiri pertemuan dengan salam
15 Menit









Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1.      Spidol
2.      Papan Tulis
3.      Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
4.      Elly M. Setiadi. 2013. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup
5.      Tim Sosiologi. 2007. Sosiologi 1 Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira

Penilaian
Penilaian Proses
Penilaian Aktifitas Siswa Melalui Lembar Observasi
No.
Nama
Keaktifan
Penguasaan materi
Bahasa
Total
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1.

















2.

















3.

















4.


















Catatan:
a.       Kolom Aktifitas
1= Sangat Kurang
2= Kurang
3= Sedang
4= Baik
5=Amat baik
b.      Nilai merupakan jumlah skor-skor tiap individu pelaku

Penilaian Hasil Belajar
No
Soal
Skor
1.
Jelaskan pengertian perilaku menyimpang menurut pemahaman dan bahasa kalian sendiri!
25
2.
Sebutkan 2 bentuk perilaku menyimpang beserta contohnya!
25
3.
Sebutkan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang yang kamu ketahui!
50
Jumlah Skor
100

No
Jawaban
1.
Tingkah laku yang melanggar, bertentangan, menyimpang dari aturan-aturan normatif di lingkungan sosial ataupun di lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
2.
a. Penyimpangan Primer
Contohnya: Siswa yang membolos saat jam pelajaran.
b. Penyimpangan sekunder
Contohnya: Pembunuhan
3.
a.             Sikap mental yang tidak sehat
b.            Ketidak harmonisan dalam keluarga
c.             Pelampiasan rasa kecewa
d.            Dorongan Kebutuhan ekonomi
e.             Pengaruh lingkungan dan media
f.                    Keinginan untuk dipuji
g.            Ketidak sanggupan menyerap norma
h.            Adanya ikatan sosial yang berlain-lainan
i.        Proses belajar yang menyimpang
j.        Kegagalan dalam proses sosialisasi

 
Mengetahui,                                                               
 Kepala Sekolah                                                          Padang, 09 April 2016
 SMA N 5 Padang                                                      Guru Mata Pelajaran

Drs. Afrizal, MM                                                        Fauziah, S.Pd
NIP.19610417            1984121001                                        NIP. 196107261985012001








Lampiran I
BAHAN AJAR
A.  Pengertian Perilaku menyimpang
Ada beberapa defenisi penyimpangan sosial yang diajukan para sosiolog, antara lain:
1. James vander Zandar
            Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagi hal tercela dan diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar oarng.
2. Robert M.Z Lawang
            Perilaku menyimpang adalah sebuah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari merekayang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
3. Bruce J. Cohen
            Perilaku menyimpang adalah setiap prilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyrakat.
4. Paul B. Horton
            Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
            Dari definisi-definisi diatas pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang adalah prilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat.prilaku sperti terjadi karena seseorang mengabaikan norma atau tidak memenuhi patokan baku dalam mayarakat sehingga sering dikaitkan dengan istilah negatif.
B. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang
1.      Penyimpangan Primer
Penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang.
Contohnya: pegawai yang bolos kerja, pelanggaran lalu lintas,dll.
2.      Penyimpangan Sekunder
Perbuatan yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan perilaku menyimpang.
Contohnya: pembunuhan, perjudian, perampokan, dll.
3.      Penyimpangan Individu
Penyimpangan yang dilakukan oleh individu dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Contohnya: Pencurian yang dilakukan sendiri, mencopet, dll.
4.      Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan tindakan yang menyimpang dari  norma-norma yang berlaku.
Contohnya: perampokan, mafia, gengster, dll.
5.      Penyimpangan situasional
Penyimpangan jenis ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-macam pengaruh situasi sosial diluar individu dan memaksa individu untuk berbuat menyimpang.
Contohnya: seorang suami yang terpaksa mencuri karena anak dan istrinya kelaparan.

C. Sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang
1. Sikap mental yang tidak sehat
            Perilaku menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat. Sikap itu ditunjukan dengan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya bahkan merasa senang. Contohnya klepto, psikopat,dll.
2. Ketidak harmonisan dalam keluarga
Tidak adanya keharmonisan dalam keluarga dapat menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang. Contohnya, kalangan remaja yang menggunakan obat-obatan terlarang karena faktor broken home .
3. Pelampiasan rasa kecewa
            Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal yang positif, maka ia akan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya. Contoh, bunuh diri, merokok, minum alkohol, dll.
4. Dorongan kebutuhan ekonomi
            Perilaku menyimpang juga terjadi karena dorongan kebutuhan ekonomi. Contohnya, perbuatan mencuri atau merampok.
5. Pengaruh lingkungan dan media massa
            Seseorang yang melakukan tidak menyimpang dapat disebabkan karena terpengaruh oleh lingkungan kerjanya atau teman sepermainannya. Begitu juga peran media massa sangat berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku.
6. Keinginan untuk dipuji
            Seseorang dapat bertindak menyimpang karena keinginan untuk mendapat pujian, seperti banyak uang, selalu berpakaian mahal dan perhiasan yang mewah, atau gaya hidup yang mewah. Agar keinginan ini terwujud, ia rela melakukan perbuatan menyimpang, seperti korupsi, menjual diri, dan merampok.
7. Proses belajar yang menyimpang
            Hal ini terjadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang, misalnya, seseorang remaja yang sering bergaul dengan kelompok remaja penggunaan obat-obatan terlarang atau terlibat perkalahian.
8. Ketidak sanggupan menyerap norma
            Ketidak sanggupan menyerap norma ke dalam kepribadian seseorang diakibatkan karena ia menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga ia tidak sanggup menjalankan perananya sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat.
9. Adanya ikatan sosial yang berlainan
            Seseoramg individu cenderung mengidentifikasi dirinya dengan kelompok yang paling ia hargai dan akan lebih senang bergaul demgam kelompok itu dari pada dengan kelompok lainnya. Dalam proses ini, individu akan mmeperoleh pola-pola siakp dan pprilaku kelompoknya. Jika kelompok yang digauli memiliki pola perilaku yang menyimpang, kemungkinan besar individu tersebut akan berperilaku menyimpang.
10. Proses sosialisasi nila-nilai Subkebudayaan menyimpang
            Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan karena seseorang mimilih nilai subkebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya yang dominan. Contohnya, kehidupan di lingkungan pelacuran dan perjudian.
11. Kegagalan dalam proses sosialisasi
            Proses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma-norma masyarakat. Keluarga adalah lembaga yang paling bertanggung jawab atas penanaman norma-norma masyarakat dalam diri anggota keluarga. Ketika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya, maka yang tejadinya adalah peyimpangan perilaku.