Kamis, 18 Februari 2016

Model-Model Pembelajaran



MODEL –MODEL PEMBELAJARAN

A.    Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
o   Pengertian
Model Discovery Learning adalah model mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, peserta didik benar-benar di tempatkan sebagai subjek yang belajar.
Dalam mengimplikasikan model ini, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.
o   Prinsip-Prinsip Penggunaan Model Discovery Learning
a.       Berorientasi pada pengembangan intelektual
b.      Prinsip interaksi
c.       Prinsip bertanya
d.      Prinsip belajar untuk berfikir
e.       Prinsip keterbukaan
o   Langkah-langkah Penggunaan Model Discovery Learning
Langkah Persiapan
a.       Menentukan tujuan pembelajaran
b.      Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
c.       Memilih materi pelajaran
d.      Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif
e.       Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke komplek, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
f.       Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
Langkah Pelaksanaan
a.       Simulation (Stimulasi/pemberian rangsangan)
Pada tahap ini, peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu, guru dapat memulai kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat  mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
b.      Problem Statement (Peryataan/identifikasi masalah)
Langkah selanjutnya, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
c.       Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung, guru juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawasan dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d.      Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244), pengoalahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh oleh peserta didik baik melaui wawancara,observasi, dan sebagainya lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
e.       Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini,peserta didik melakukan pemerikasaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif.
f.       Generalization (Menarik Kesimpulan)
Adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau massalah yang sama, engan memperhatikan hasil verifikasi.
o    Kelebihan dan Kekurangan Model Discovery Learning
Kelebihan
a.       Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif
b.      Murid memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi
c.       Dapat meningkatkan kegairahan belajar peserta didik
d.      Dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk dapat berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing
e.       Mampu megarahkan cara murid belajar sehingga memiliki motivasi belajar yang tinggi
f.       Membantu peserta didik untuk memperkuat dan menambah kepercayaan diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
Kekurangan
a.       Peserta didik harus ada kesiapan dan kematangan mental, untuk cara belajar ini peserta didik harus berani dan berkeinginan mengetahui keadaan sekitar dengan baik
b.      Bila kelas terlalu besar penggunaan model ini akan kurang berhasil
c.       Kurang memperhatikan perkembangan pembentukan sikap an keterampilan peserta didik.

B.     Model Pembelajaran Inquiry
o   Pengertian
Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
o   Prinsip-Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inquiry
a.       Berorientasi pada pengembangan intelektual
b.      Prinsip interaksi
c.       Prinsip bertanya
d.      Prinsip belajar untuk berfikir
e.       Prinsip keterbukaan
o   Langkah-Langkah Penggunaan Model Pembelajaran Inquiry
a.       Orientasi
Pada langkah ini, guru mengkoordinasi peserta didik untuk berfikir memecahkan masalah. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada kemauan peserta didik untuk beraktivtas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar.
b.      Merumuskan masalah
Merupakan langkah yang membawa peserta didik pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang peserta didik untuk berfikir memcahkan teka-teki itu.
c.       Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berfikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunclkan itu bersifat rasional dan logis.
d.      Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
e.       Menguji hipotesis
Menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengolahan data.
f.       Merumuskan kesimpulan
Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada peserta didikdata mana yang relevan.
o   Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry
Kelebihan
a.       Dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
b.      Sesuai dengan perkembangan psikologis belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman
c.       Pembelajaran dengan model ini dianggap lebih bermakna, karena menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
Kelemahan
a.       Akan sulit untuk mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik
b.      Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar
c.       Dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang.

C.     Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
o   Pengertian
Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang mengahadapkan peserta didik pada masalah dunia nyata untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik.
o   Prinsip-Prinsip Penggunaan Model Problem Based Learning
a.       Belajar adalah proses konstruktif
b.      Knowing about knowing
c.       Faktor kontekstual dan sosial mempengaruhi pembelajaran
o   Langkah-Langkah Penggunaan Model Problem Based Learning
a.            Tahap pertama, Proses orientasi peserta didik pada masalah. Pada tahap ini,guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah dan mengajukan masalah
b.            Tahap kedua, Mengorganisasi peserta didik. Pada tahap  ini, guru membagi peserta didik  kedalam kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
c.            Tahap ketiga, Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
d.           Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil. Pada tahap ini, guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan laporan, dokumentasi atau model dan membantu mereka berbagi tugas dengan sesama temannya
e.            Tahap kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah. Pada tahap ini, guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan.
o   Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kelebihan
a.       Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta didik
b.      Membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan barunya
c.       Mengembangkan kemampuan peserta didik berfikir kritis
d.      Memudahkan peserta didik untuk menguasai konsep yang dipelajari
e.       Memberikan peserta didik kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki.
Kelemahan
a.       Manakala peserta didik tidak memiliki minat bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya
b.      Untuk sebagian peserta didik beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

D.    Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
o   Pengertian
Merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
o   Prinsi-Prinsip Penggunaan PjBL
a.       Prinsip sentralistis
b.      Prinsip pertanyaan pendorong
c.       Prinsip investigasi konstruktif
d.      Prinsip otonomi
e.       Prinsip realistis
o   Langkah-Langkah Penggunaan PjBL
a.       Penentuan pertanyaan mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
b.      Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
c.       Menyusun jadwal
Pengajara dan peserta didik secara kolaboratif munyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
d.      Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek .
e.       Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman peserta didik.
f.       Mengevaluasi pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didi melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
o   Kelebihan dan Kelemahan PjBL
Kelebihan
a.       Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
b.      Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
c.       Membuat peserta didik menjadi lebih aktif
d.      Meningkatkan kolaborasi
e.       Meningkatkan keterampilan peserta didik
f.       Memberikan pengalaman
g.      Membuat suasan belajar menjadi menyenangkan.
Kelemahan
a.       Memerlukan banyak waktu
b.      Membutuhkan biaya danperalatan yang cukup banyak
c.       Ada kemungkinan peserta didik kurang aktif dalam kerja kelompok
DAFTAR PUSTAKA

KEMENDIKBUD. 2013. Model Pembelajaran Penemuan
KEMENDIKBUD.2013. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Perdana Media Grup
http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-inquiry.html,  artikel diakses pada 16 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar