Minggu, 02 November 2014

Sejarah Kerinci



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Kota merupakan pusat berbagai aktivitas ekonomi, perdagangan maupun pendidikan, sehingga memberikan konsekuensi bahwa sebagian besar kegiatan manusia berada di perkotaan, bahkan menjadikan semakin banyaknya pendatang yang menambah permasalahan-permasalahan kota sehingga menjadi makin kompleks.
Perkembangan Sungai Penuh sebagai ibukota kabupaten terasa sangat pesat melebihi daya dukung kabupaten Kerinci. Oleh karena itu sejak tahun 1970 masyarakat Sungai Penuh menyuarakan aspirasi berdirinya sebuah daerah otonom terpisah dari kabupaten Kerinci. Suara masyarakat mendapat respon mulai awal tahun 2000. Sejak saat itu dilakukan persiapan berdirinya kota Sungai Penuh. Pada tahun 2008 kota otonom Sungai Penuh resmi berpisah dari kabupaten Kerinci.


  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana asal-usul Kerinci ?
2.      Bagaimana sejarah Kota Sungai Penuh ?
3.      Apa saja tempat pariwisata di Kota Sungai Penuh ?





BAB II
PEMBAHASAN

  1. Asal Usul Nama Kerinci
Nama ‘Kerinci’ berasal dari bahasa Tamil yaitu “Kurinci”. Tanah Tamil dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Latin: Strobilanthus).Dengan demikian Kurinci juga berarti ‘kawasan pegunungan’.
Sebutan nama Kerinci dalam masyarakat Kerinci sendiri diucapkan dengan dialek yang berbeda, yang merupakan pengaruh dialek masing-masing bahasa tiap dusun, suku atau kalbu/masyarakat yang berbeda. Lain dusun/desa/koto lain pula dialek bahasanya. Pada dasarnya bahasanya hampir sama, hanya dialeknya saja yang sedikit berbeda. Namun, ada juga kosa kata tertentu yang memang penyebutan dan dialeknya berbeda jauh.
Orang Sungai Penuh, Pondok Tinggi, Dusun Baru, Hamparan Rawang, Koto lanang, Tanjung Pauh, dan sekitarnya menyebut nama Kerinci dengan sebutan ‘KINCAI’, Orang Semurup, Siulak dan sekitarnya menggunakan kata ‘KINCI’, orang Kerinci Hilir menggunakan kata ‘KRINCI’, orang Minangkabau ada yang menggunakan kata ‘KURINCI’.
Berikut beberapa versi pendapat tentang asal usul nama Kerinci, yang dikenal dengan julukan “Sekepal Tanah yang Tacampak dari Surga” atau sering juga orang menyebut Tanah Serambi Madinah :
ü  Sebuah legenda mengatakan bahwa nama ‘Kerinci’ berasal dari kata ‘kunci’, yang menkiaskan bahwa daerah ini berada dalam keadaan geografis yang terkunci, dimana dikelilingi oleh bukit barisan yang berlapis-lapis dengan medan yang sulit untuk menembus daerah ini pada zaman dahulu, seolah daerah ini tertutup atau terkunci.
ü  Sebagian orang ada yang berpendapat asal nama kerinci dari keadaan geografis yang ‘kering-kering cair’ . Dimana pada saat musim penghujan sebagian daerah Kerinci Terendam banjir akibat meluapnya air sungai dan Danau Kerinci, sebaliknya pada musim kemarau iklim menjadi kering.
ü  sebagian berpendpat bahwa kata Kerinci berasal dari bahasa India kuno ‘Tamil’ yang berarti perbukitan atau pegunungan. Orang Tamil dari India Selatan pada masa Kerajaan Mahenjodaro dan Harrapa (lebih kurang 3000 sebelum masehi) mengenal baik daerah kerinci sebagai penghasil kemenyan, cempaka, kayu sigi (pinus), dll.
  1. Geografis
Kerinci berada di ujung barat provinsi Jambi, dengan batas wilayah sebagai berikut :
·         Utara : provinsi Sumatera Barat
·         Selatan : provinsi Bengkulu
·         Barat : provinsi Sumatera Barat
·         Timur : kabupaten Bungo dan kabupaten Merangin

Ibu kota dari kabupaten Kerinci adalah Sungai Penuh. Letak Geografis Kota Sungai Penuh antara 1010 14' 32'' BT sampai dengan 1010 27' 31'' BT dan 020 01' 40'' LS sampai dengan 020 14' 54'' LS. Dengan luas keseluruhan 39.150 ha, yang terdiri dari TNKS seluas 23.177,6 ha (59,2%) dan lahan hunian budidaya seluas 15.972,4 ha (40,8%) dan dengan jumlah penduduk 87.804 jiwa.

Gambaran Umum :
Kota Sungaipenuh memiliki luas keseluruhan 39.150 ha, 59,2 % atau 23.177,6 ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, sedangkan sekitar 40,8% atau 15.972,4 ha baru merupakan daerah efektif perkotaan.
Kecamatan Sungai Penuh
1.      Kecamatan Hamparan Rawang
2.      Kecamatan Pesisir Bukit
3.      Kecamatan Kumun Debai
4.      Kecamatan Tanah Kampung
  1. Sejarah Kota Sungai Penuh
Sumur Pulai dan Asal Usul Sungai Penuh
Sejarah Sungai Penuh tidak bisa dilepaskan dari sejarah kabupaten Kerinci sebagai daerah induk. Sungai Penuh ditetapkan sebagai ibu kota onderafdeeling Kerinci oleh pemerintah Belanda pada tahun 1909. Kerinci sempat menjadi kawedanan dari Karesidenan Jambi lalu Karesidenan Sumatera Barat. Akhirnya Kerinci dimasukkan menjadi salah satu kabupaten dalam wilayah provinsi Jambi pada tahun 1957.
Asal mula penamaan kota Sungai Penuh sendiri tidak terpisah dari sumur Pulai, sebuah mata air di desa Gedang kecamatan Sungai Penuh. Letaknya di di jalan Yos Sudarso (jalan baru) di sebuah lorong di samping masjid Al Akbar desa Gedang. Ada papan nama outlet air minum isi ulang bernama Ayea di dekat lorong.
Konon sumur Pulai dulu dinamai Sungai Penuh. Mata air Sungai Penuh tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Aliran airnya selalu melimpah dan membuat aliran sungai yang dialirkan dari mata air ini selalu penuh. Sungai Penuh menjadi andalan masyarakat sekitar untuk memenuki kebutuhan air bersih. Dari sinilah muncul penamaan kota Sungai Penuh.
Sampai sekarang air sumur Pulai masih dipakai masyarakat untuk sekedar berwudlu, sumber air minum ataupun untuk dialirkan lewat sungai-sungai kecil menuju persawahan di kota Sungai PenuhBottom of Form.
Kota Sungai Penuh merupakan Kota yang terbentuk dari hasil pemekaran dari kabupaten Induk yaitu Kab. Kerinci dan merupakan salah satu dari 11 Kabupaten / Kota yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri  Bapak H. Mardiyanto (a.n.Presiden Repulik Indonesia) pada tanggal 8 November 2008, dengan dasar hukum No. 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi, disahkan oleh DPR-RI tanggal 21 Juli 2008. Pemekaran Kota Sungai Penuh ini diprakarsai oleh mantan Bupati Kab. Kerinci, H. Fauzi Siin.
  1. Kronologis Pembentukan Kota Sungai Penuh
  1. Keputusan Pemerintah Kerajaan Belanda (Government Besluit) Nomor 13 tanggal 3 Nopember 1909, Sungai Penuh ditunjuk sebagai Ibukota.
2.      Aspirasi masyarakat membentuk Kota Sungai Penuh sejak Tahun 1970-an.
3.      Perkembangan Kota Sungai Penuh tidak efektif dikelola hanya oleh Pemerintah Kecamatan.
4.      Kota Sungai Penuh merupakan kota terpadat kedua di Propinsi Jambi setelah Kota Jambi.
5.      PP Nomor 129 tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah.
6.      Untuk peningkatan pelayanan publik dan percepatan pembangunan.
7.      Hasil penelitian oleh Prof. Dr. Sadu Wasistiono,MS (Pasca Sarjana IPDN)  tahun 2005 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kerinci layak untuk dimekarkan.

E.     Pariwisata
1.      Bukit Khayangan Dan Bukit Semancik

 
Taman Bukit Khayangan dan Bukit Semancik merupakan tempat memandang panorama alam, dimana kita dapat memandang dari ketinggian dengan melihat Kota Sungai Penuh, Danau Kerinci, Gunung Kerinci, hamparan sawah yang membentang dan desa-desa tempat tinggal penduduk tertata di sepanjang pinggiran bukit hijau. Di Taman Bukit Khayangan kita dapat pula mendengar suara -suara siamang dan kicauan burung yang saling bersahutan pada pagi hari dan sore hari.
Pada saat ini Taman Bukit Khayangan telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas antara lain:
1.      Gazebo tempat memandang 1 (satu buah)
2.      Saung 2 (dua) buah
3.      Tempat peristirahatan yang dilengkapi dengan W.C Umum 1 (satu) buah
4.      Areal perparkiran untuk kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat)
2.      Bukit Sentiong
Objek wisata Bukit Sentiong adalah merupakan tempat memandang dari ketinggian Kota Sungai Penuh diwaktu sore dan malam hari dimana dapat terlihat seluruh Kota Sungai Penuh dan hamparan sawah yang terbentang luas. Bukit Sentiong terletak di Pusat Kota Sungai Penuh dan mempunyai areal yang cukup luas digunakan sebagai tempat bersantai, pada sore dan malam hari di kaki Bukit Sentiong telah ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama wisatawan lokal.
Bukit Sentiong sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan, karena letaknya dipinggir Kota Sungai Penuh dan dapat dengan mudah dijangkau. Bukit Sentiong kalau di olah dengan baik dapat dijadikan tempat Wisata yang indah, lokasi permainan anak-anak dan tempat mencicipi masakan Khas Kota Sungai Penuh ( Kerinci) dan pusat jajanan lainnya.


3.      Water Park
Kota Sungai Penuh saat ini mempunyai luas wilayah 39.150 ha dan penduduk sebanyak 87.804 jiwa yang tersebar pada 5 (lima) kecamatan. Kota Sungai Penuh sangat berpotensi untuk dapat berkembang menjadi daerah tujuan wisata di Provinsi Jambi, lantaran pesona alamnya yang indah dan berhawa sejuk dan merupakan daerah perbukitan dengan mempunyai suhu berkisar antara 18 derajat C - 26 derajat C dan mempunyai banyak sumber mata air, sehingga daerah ini sangat cocok untuk dibangun tempat pemandian yang dilengkapi dengan Water Park. Seperti kita ketahui bahwa Kota Sungai Penuh mempunyai banyak sumber mata air sehingga sangat cocok untuk membangun kolam renang yang dilengkapi Water Park. Dewasa ini sudah banyak masyarakat yang menyenangi oleh raga renang, baik itu anak-anak hingga orang dewasa. Perlu diketahui bahwa Kota Sungai Penuh saat ini hanya mempunyai 2 (dua) buah kolam renang dan tidak dilengkapi dengan Water Park, sehingga hal ini memungkin dibuatnya satu buah kolam renang yang standar dan dilengkapi Water Park.
4.      Pembangunan Pasar Tradisional Pariwisata
Kota Sungai Penuh adalah salah satu Kota Otonomi yang ada di Propinsi Jambi yang terletak di pegunungan dan mempunyai luas 39.150 ha, dimana 23.177,6 ha adalah kawasan Taman Nasional Kerici Seblat (TNKS) dan selebihnya merupakan kawasan pemukiman dan lahan budi daya.
Kota Sungai Penuh memiliki banyak potensi wisata, terutama objek wisata alam dan budaya yang dikenal memiliki panorama yang indah dan berudara sejuk. Kota Sungai Penuh mempunyai kekayaan alam dan panoramanya yang eksotis, kekayaan flora dan fauna, tradisi seni budaya yang masih mengakar pada aslinya serta peninggalan sejarah arkeologi yang sudah tua, ini merupakan potensi objek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Dengan memanfaatkan Potensi alam dan kekayaan hutan serta seni budaya yang beragam maka hal ini akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi pembangunan Kota Sungai Penuh. Seperti diketahui bahwa Kota Sungai Penuh merupakan kota yang sektor PAD nya mayoritas berasal dari sektor jasa.
Melihat hal tersebut di atas maka Kota Sungai Penuh berpotensi untuk dibangun Pasar Tradisional Pariwisata, yang mana pasar ini khusus untuk tempat menjual barang-barang cenderamata yang berasal dari homeindustri atau industri kecil yang ada di dalam Kota Sungai Penuh. Dalam pembangunan Pasar Tradisional Pariwisata ini, Kota Sungai Penuh mempunyai potensi. Adapun, antara lain :
·         Tersedianya bahan-bahan untuk membuat barang cenderamata
·         Tersedianya para pengrajin cenderamata yang andal
·         Tersedianya usaha-usaha homeindustri di dalam Kota Sungai Penuh
·         Tersedianya sumber daya alam
5.      Objek Wisata Bukit Tapan
Objek Wisata Bukit Tapan mempunyai pemandangan yang sangat indah dengan udara yang sejuk. Potensi Investasi :
o   Menciptakan tempat wisata yang nyaman
o   Letak strategis kerena terdapat perbukitan dan pepohonan yang rindang
o   Infratruktur cukup baik dapat dilalui kendaran roda dua maupun roda empat


6.      Taman Bunga Puti Senang
Taman Bunga Puti Senang terletak tidak jauh dari perkotaan dapat dijangkau dengan kendaran roda dua maupun roda empat dengan pemandangan yang dihiasi bemacam bentuk jenis-jenis bunga.









BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Asal mula penamaan kota Sungai Penuh sendiri tidak terpisah dari sumur Pulai, sebuah mata air di desa Gedang kecamatan Sungai Penuh. Letaknya di di jalan Yos Sudarso (jalan baru) di sebuah lorong di samping masjid Al Akbar desa Gedang. Ada papan nama outlet air minum isi ulang bernama Ayea di dekat lorong.
Konon sumur Pulai dulu dinamai Sungai Penuh. Mata air Sungai Penuh tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Aliran airnya selalu melimpah dan membuat aliran sungai yang dialirkan dari mata air ini selalu penuh. Sungai Penuh menjadi andalan masyarakat sekitar untuk memenuki kebutuhan air bersih. Dari sinilah muncul penamaan kota Sungai Penuh.
Sampai sekarang air sumur Pulai masih dipakai masyarakat untuk sekedar berwudlu, sumber air minum ataupun untuk dialirkan lewat sungai-sungai kecil menuju persawahan di kota Sungai PenuhBottom of Form.
  1. Saran








DAFTAR PUSTAKA

Internet :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar