BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kota
merupakan pusat berbagai aktivitas ekonomi, perdagangan maupun pendidikan,
sehingga memberikan konsekuensi bahwa sebagian besar kegiatan manusia berada di
perkotaan, bahkan menjadikan semakin banyaknya pendatang yang menambah
permasalahan-permasalahan kota sehingga menjadi makin kompleks.
Perkembangan Sungai Penuh sebagai ibukota
kabupaten terasa sangat pesat melebihi daya dukung kabupaten Kerinci. Oleh
karena itu sejak tahun 1970 masyarakat Sungai Penuh menyuarakan aspirasi
berdirinya sebuah daerah otonom terpisah dari kabupaten Kerinci. Suara
masyarakat mendapat respon mulai awal tahun 2000. Sejak saat itu dilakukan
persiapan berdirinya kota Sungai Penuh. Pada tahun 2008 kota otonom Sungai
Penuh resmi berpisah dari kabupaten Kerinci.
- Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
asal-usul Kerinci ?
2.
Bagaimana sejarah
Kota Sungai Penuh ?
3.
Apa saja tempat
pariwisata di Kota Sungai Penuh ?
BAB II
PEMBAHASAN
- Asal Usul Nama Kerinci
Nama ‘Kerinci’ berasal dari bahasa Tamil yaitu “Kurinci”.
Tanah Tamil dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas
untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga
Kurinci (Latin: Strobilanthus).Dengan demikian Kurinci juga berarti ‘kawasan
pegunungan’.
Sebutan nama Kerinci dalam masyarakat Kerinci
sendiri diucapkan dengan dialek yang berbeda, yang merupakan pengaruh dialek
masing-masing bahasa tiap dusun, suku atau kalbu/masyarakat yang berbeda. Lain dusun/desa/koto lain pula dialek bahasanya. Pada dasarnya
bahasanya hampir sama, hanya dialeknya saja yang sedikit berbeda. Namun, ada
juga kosa kata tertentu yang memang penyebutan dan dialeknya berbeda jauh.
Orang Sungai Penuh, Pondok Tinggi, Dusun Baru,
Hamparan Rawang, Koto lanang, Tanjung Pauh, dan sekitarnya menyebut nama
Kerinci dengan sebutan ‘KINCAI’, Orang Semurup, Siulak dan sekitarnya
menggunakan kata ‘KINCI’, orang Kerinci Hilir menggunakan kata ‘KRINCI’, orang
Minangkabau ada yang menggunakan kata ‘KURINCI’.
Berikut beberapa versi pendapat tentang asal usul nama
Kerinci, yang dikenal dengan julukan “Sekepal Tanah yang Tacampak dari Surga”
atau sering juga orang menyebut Tanah Serambi Madinah :
ü
Sebuah legenda
mengatakan bahwa nama ‘Kerinci’ berasal dari kata ‘kunci’, yang menkiaskan
bahwa daerah ini berada dalam keadaan geografis yang terkunci, dimana
dikelilingi oleh bukit barisan yang berlapis-lapis dengan medan yang sulit
untuk menembus daerah ini pada zaman dahulu, seolah daerah ini tertutup atau
terkunci.
ü
Sebagian orang ada
yang berpendapat asal nama kerinci dari keadaan geografis yang ‘kering-kering
cair’ . Dimana pada saat musim penghujan sebagian daerah Kerinci Terendam
banjir akibat meluapnya air sungai dan Danau Kerinci, sebaliknya pada musim
kemarau iklim menjadi kering.
ü
sebagian berpendpat bahwa kata Kerinci berasal dari
bahasa India kuno ‘Tamil’ yang berarti perbukitan atau pegunungan. Orang Tamil
dari India Selatan pada masa Kerajaan Mahenjodaro dan Harrapa (lebih kurang
3000 sebelum masehi) mengenal baik daerah kerinci sebagai penghasil kemenyan,
cempaka, kayu sigi (pinus), dll.
- Geografis
Kerinci berada di ujung barat provinsi Jambi, dengan
batas wilayah sebagai berikut :
·
Utara : provinsi
Sumatera Barat
·
Selatan : provinsi
Bengkulu
·
Barat : provinsi
Sumatera Barat
·
Timur : kabupaten Bungo
dan kabupaten Merangin
Ibu kota dari kabupaten Kerinci adalah Sungai Penuh. Letak Geografis Kota Sungai Penuh antara
1010 14' 32'' BT sampai dengan 1010 27' 31'' BT dan 020 01' 40'' LS sampai
dengan 020 14' 54'' LS. Dengan luas keseluruhan 39.150 ha, yang terdiri dari
TNKS seluas 23.177,6 ha (59,2%) dan lahan hunian budidaya seluas 15.972,4 ha
(40,8%) dan dengan jumlah penduduk 87.804 jiwa.
Gambaran Umum :
Kota Sungaipenuh memiliki luas keseluruhan 39.150 ha,
59,2 % atau 23.177,6 ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat,
sedangkan sekitar 40,8% atau 15.972,4 ha baru merupakan daerah efektif
perkotaan.
Kecamatan Sungai Penuh
1.
Kecamatan Hamparan Rawang
2.
Kecamatan Pesisir Bukit
3.
Kecamatan Kumun Debai
4.
Kecamatan Tanah Kampung
- Sejarah Kota Sungai Penuh
Sumur Pulai dan Asal Usul
Sungai Penuh
Sejarah Sungai Penuh tidak bisa dilepaskan dari sejarah
kabupaten Kerinci sebagai daerah induk. Sungai Penuh ditetapkan sebagai ibu kota onderafdeeling Kerinci oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1909. Kerinci sempat menjadi kawedanan dari
Karesidenan Jambi lalu Karesidenan Sumatera Barat. Akhirnya Kerinci dimasukkan
menjadi salah satu kabupaten dalam wilayah provinsi Jambi pada tahun 1957.
Asal mula penamaan kota Sungai Penuh sendiri tidak
terpisah dari sumur Pulai, sebuah mata air di desa Gedang kecamatan Sungai
Penuh. Letaknya di di jalan Yos Sudarso (jalan baru) di sebuah lorong di
samping masjid Al Akbar desa Gedang. Ada papan nama outlet air minum isi ulang
bernama Ayea di dekat lorong.
Konon sumur Pulai dulu dinamai Sungai Penuh. Mata air
Sungai Penuh tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Aliran airnya selalu
melimpah dan membuat aliran sungai yang dialirkan dari mata air ini selalu
penuh. Sungai Penuh menjadi andalan masyarakat sekitar untuk memenuki kebutuhan
air bersih. Dari sinilah muncul penamaan kota Sungai Penuh.
Sampai sekarang air sumur Pulai masih dipakai masyarakat
untuk sekedar berwudlu, sumber air minum ataupun untuk dialirkan lewat
sungai-sungai kecil menuju persawahan di kota Sungai Penuh.
Kota
Sungai Penuh merupakan Kota yang terbentuk dari hasil pemekaran dari kabupaten
Induk yaitu Kab. Kerinci dan merupakan salah
satu dari 11 Kabupaten / Kota yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri
Bapak H. Mardiyanto (a.n.Presiden Repulik Indonesia) pada tanggal 8 November
2008, dengan dasar hukum No. 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh
di Provinsi Jambi, disahkan oleh DPR-RI tanggal 21 Juli 2008. Pemekaran Kota
Sungai Penuh ini diprakarsai oleh mantan Bupati Kab. Kerinci, H. Fauzi Siin.
- Kronologis Pembentukan Kota Sungai Penuh
- Keputusan Pemerintah Kerajaan Belanda (Government Besluit) Nomor 13 tanggal 3 Nopember 1909, Sungai Penuh ditunjuk sebagai Ibukota.
2. Aspirasi masyarakat membentuk Kota
Sungai Penuh sejak Tahun 1970-an.
3. Perkembangan Kota Sungai Penuh tidak
efektif dikelola hanya oleh Pemerintah Kecamatan.
4. Kota Sungai Penuh merupakan kota terpadat
kedua di Propinsi Jambi setelah Kota Jambi.
5. PP Nomor 129 tahun 2000 tentang
persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan
daerah.
6. Untuk peningkatan pelayanan publik
dan percepatan pembangunan.
7. Hasil penelitian oleh Prof. Dr. Sadu
Wasistiono,MS (Pasca Sarjana IPDN)Â tahun 2005 yang menyatakan bahwa
Kabupaten Kerinci layak untuk dimekarkan.
E. Pariwisata
1.
Bukit
Khayangan Dan Bukit Semancik
Taman Bukit
Khayangan dan Bukit Semancik merupakan tempat memandang panorama alam, dimana
kita dapat memandang dari ketinggian dengan melihat Kota Sungai Penuh, Danau
Kerinci, Gunung Kerinci, hamparan sawah yang membentang dan desa-desa tempat
tinggal penduduk tertata di sepanjang pinggiran bukit hijau. Di Taman Bukit
Khayangan kita dapat pula mendengar suara -suara siamang dan kicauan burung
yang saling bersahutan pada pagi hari dan sore hari.
Pada saat
ini Taman Bukit Khayangan telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas antara
lain:
1.
Gazebo tempat memandang 1 (satu
buah)
2.
Saung 2 (dua) buah
3.
Tempat peristirahatan yang
dilengkapi dengan W.C Umum 1 (satu) buah
4.
Areal perparkiran untuk kendaraan
roda 2 (dua) dan roda 4 (empat)
2.
Bukit
Sentiong
Objek wisata
Bukit Sentiong adalah merupakan tempat memandang dari ketinggian Kota Sungai
Penuh diwaktu sore dan malam hari dimana dapat terlihat seluruh Kota Sungai
Penuh dan hamparan sawah yang terbentang luas. Bukit Sentiong terletak di Pusat
Kota Sungai Penuh dan mempunyai areal yang cukup luas digunakan sebagai tempat
bersantai, pada sore dan malam hari di kaki Bukit Sentiong telah ramai
dikunjungi oleh wisatawan terutama wisatawan lokal.
Bukit
Sentiong sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan, karena letaknya dipinggir
Kota Sungai Penuh dan dapat dengan mudah dijangkau. Bukit Sentiong kalau di
olah dengan baik dapat dijadikan tempat Wisata yang indah, lokasi permainan
anak-anak dan tempat mencicipi masakan Khas Kota Sungai Penuh ( Kerinci) dan
pusat jajanan lainnya.
3.
Water Park
Kota Sungai
Penuh saat ini mempunyai luas wilayah 39.150 ha dan penduduk sebanyak 87.804
jiwa yang tersebar pada 5 (lima) kecamatan. Kota Sungai Penuh sangat berpotensi
untuk dapat berkembang menjadi daerah tujuan wisata di Provinsi Jambi, lantaran
pesona alamnya yang indah dan berhawa sejuk dan merupakan daerah perbukitan
dengan mempunyai suhu berkisar antara 18 derajat C - 26 derajat C dan mempunyai
banyak sumber mata air, sehingga daerah ini sangat cocok untuk dibangun tempat
pemandian yang dilengkapi dengan Water Park. Seperti kita ketahui bahwa Kota
Sungai Penuh mempunyai banyak sumber mata air sehingga sangat cocok untuk
membangun kolam renang yang dilengkapi Water Park. Dewasa ini sudah banyak
masyarakat yang menyenangi oleh raga renang, baik itu anak-anak hingga orang
dewasa. Perlu diketahui bahwa Kota Sungai Penuh saat ini hanya mempunyai 2
(dua) buah kolam renang dan tidak dilengkapi dengan Water Park, sehingga hal
ini memungkin dibuatnya satu buah kolam renang yang standar dan dilengkapi
Water Park.
4.
Pembangunan
Pasar Tradisional Pariwisata
Kota Sungai
Penuh adalah salah satu Kota Otonomi yang ada di Propinsi Jambi yang terletak
di pegunungan dan mempunyai luas 39.150 ha, dimana 23.177,6 ha adalah kawasan
Taman Nasional Kerici Seblat (TNKS) dan selebihnya merupakan kawasan pemukiman
dan lahan budi daya.
Kota Sungai
Penuh memiliki banyak potensi wisata, terutama objek wisata alam dan budaya
yang dikenal memiliki panorama yang indah dan berudara sejuk. Kota Sungai Penuh
mempunyai kekayaan alam dan panoramanya yang eksotis, kekayaan flora dan fauna,
tradisi seni budaya yang masih mengakar pada aslinya serta peninggalan sejarah
arkeologi yang sudah tua, ini merupakan potensi objek wisata yang dapat menarik
kunjungan wisatawan. Dengan memanfaatkan Potensi alam dan kekayaan hutan serta
seni budaya yang beragam maka hal ini akan menjadi suatu daya tarik tersendiri
bagi pembangunan Kota Sungai Penuh. Seperti diketahui bahwa Kota Sungai Penuh
merupakan kota yang sektor PAD nya mayoritas berasal dari sektor jasa.
Melihat hal tersebut di atas maka Kota Sungai Penuh berpotensi untuk dibangun Pasar Tradisional Pariwisata, yang mana pasar ini khusus untuk tempat menjual barang-barang cenderamata yang berasal dari homeindustri atau industri kecil yang ada di dalam Kota Sungai Penuh. Dalam pembangunan Pasar Tradisional Pariwisata ini, Kota Sungai Penuh mempunyai potensi. Adapun, antara lain :
Melihat hal tersebut di atas maka Kota Sungai Penuh berpotensi untuk dibangun Pasar Tradisional Pariwisata, yang mana pasar ini khusus untuk tempat menjual barang-barang cenderamata yang berasal dari homeindustri atau industri kecil yang ada di dalam Kota Sungai Penuh. Dalam pembangunan Pasar Tradisional Pariwisata ini, Kota Sungai Penuh mempunyai potensi. Adapun, antara lain :
·
Tersedianya bahan-bahan untuk
membuat barang cenderamata
·
Tersedianya para pengrajin
cenderamata yang andal
·
Tersedianya usaha-usaha homeindustri
di dalam Kota Sungai Penuh
·
Tersedianya sumber daya alam
5.
Objek
Wisata Bukit Tapan
Objek Wisata
Bukit Tapan mempunyai pemandangan yang sangat indah dengan udara yang sejuk.
Potensi Investasi :
o Menciptakan
tempat wisata yang nyaman
o Letak
strategis kerena terdapat perbukitan dan pepohonan yang rindang
o Infratruktur
cukup baik dapat dilalui kendaran roda dua maupun roda empat
6.
Taman
Bunga Puti Senang
Taman Bunga
Puti Senang terletak tidak jauh dari perkotaan dapat dijangkau dengan kendaran
roda dua maupun roda empat dengan pemandangan yang dihiasi bemacam bentuk
jenis-jenis bunga.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Asal mula penamaan kota Sungai Penuh sendiri tidak
terpisah dari sumur Pulai, sebuah mata air di desa Gedang kecamatan Sungai
Penuh. Letaknya di di jalan Yos Sudarso (jalan baru) di sebuah lorong di
samping masjid Al Akbar desa Gedang. Ada papan nama outlet air minum isi ulang
bernama Ayea di dekat lorong.
Konon sumur Pulai dulu dinamai Sungai Penuh. Mata air
Sungai Penuh tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Aliran airnya selalu
melimpah dan membuat aliran sungai yang dialirkan dari mata air ini selalu
penuh. Sungai Penuh menjadi andalan masyarakat sekitar untuk memenuki kebutuhan
air bersih. Dari sinilah muncul penamaan kota Sungai Penuh.
Sampai sekarang air sumur Pulai masih dipakai masyarakat
untuk sekedar berwudlu, sumber air minum ataupun untuk dialirkan lewat
sungai-sungai kecil menuju persawahan di kota Sungai Penuh.
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar